Semarang, Senin | 2 Juni 2025

Ujian akhir tertutup menjadi penghujung dari perjalanan seorang mahasiswa Doktor di Universitas Diponegoro. Tahapan dalam meraih gelar Doktor tidaklah mudah, melalui berbagai tahap perkuliahan, kolokium proposal, seminar hasil, ujian kelayakan dan proses publikasi ilmiah dengan penuh perjuangan. Prodi Studi Doktor Manajemen Sumber Daya Perairan kembali melahirkan doktor baru yang ke-195 a.n Rizal Akbar Hutagalung, merupakan penerima beasiswa BPI (Beasiswa Pendidikan Indonesia).

Ujian akhir tertutup berlangsung secara luring di Gedung J Ruang 307 pukul 10.00 -13.00 WIB dengan judul disertasi “Strategi Pengelolaan Domestikasi Ikan Maru (Channa marulioides, (Bleeker, 1851)) Berbasis Ekofisiologis”.  Pada hasil penelitian menjelaskan, Ikan maru tergolong organisme acidophiles berdasarkan karakteristik habitat hidup di perairan rawa yang bersifat asam. utamanya. Secara fisiologis ikan maru menunjukkan ciri seksual sekunder berupa bentuk kepala jantan yang lebih lonjong dibanding betina yang relatif rata dengan lekukan di bawah operkulum, sedangkan ciri seksual primer menunjukkan adanya bentuk dan warna gonad yang berbeda. Domestikasi Ikan maru pada ruang lingkup budi daya dilakukan selama 90 hari menggunakan sistem RAS dengan ragam filter. Hasil pemeliharaan menunjukkan bahwa upaya adaptasi wadah dan media budi daya dengan RAS filtrasi dapat menurunkan kadar kortisol sebesar 9 ng/mL– 10 ng/ml dan menurunkan nilai tingkat kinerja osmotik sebesar 4 -5. Strategi pengelolaan budi daya ikan maru dapat dilakukan dengan mengedepankan kekuatan internal dan hasil yang didapat selama pemeliharaan. Kegiatan budi daya ikan maru secara berkelanjutan dapat dilakukan dengan produksi benih ukuran 6 -7 cm. Pembesaran benih ikan maru dilakukan dengan padat tebar 2 – 3 ekor/L pada ukuran 6 – 7 cm. Ukuran maksimal pemeliharaan pada ukuran ikan dewasa adalah 50 cm – 70 cm. Penerapan manajemen pakan dan kualitas air perlu dilakukan pada proses pemeliharaan ikan secara berkelanjutan. Peningkatan produksi ikan maru diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan pasar komoditas ikan hias. Penerapan RAS filtrasi dengan tipe drum filter pada budi daya ikan maru berdasarkan kekuatan internal dan peluang eksternal yang menjadi strategi utama dalam pengembangan budi daya. Hal tersebut sesuai dengan rekayasa karakteristik habitat ikan maru yang dapat berdampak pada kualitas dan kuantitas produk yang berkelanjutan dan sesuai dengan permintaan pasar.

Ujian Tertutup dipimpin oleh Prof. Agus Trianto, ST, M.Sc, PhD (Dekan FPIK), selaku Pimpinan Sidang serta Penguji, didampingi oleh Dr. Aninditia Sabdaningsih, S.Si., M.Si. (Ketua Program Studi), selaku Sekretaris Sidang Ujian dengan Anggota Tim, Prof. Dr. Ir. Sutrisno Anggoro, M.S (selaku Promotor); Ir. Max Rudolf Muskananfola, M.Sc., Ph.D (Co-Promotor II), Prof. Dr. Ir. Slamet Budi Prayitno. M.Sc (Penguji), Prof. Dr. Ir. Suradi, MS (Penguji), Prof. Agus Trianto, ST, M.Sc, PhD (Penguji), Prof. Dr. Ir. Petrus Hary Tjahja Soedibya, MS (Penguji Eksternal) dari Universitas Jenderal Soedirman. Berdasarkan hasil penilaian dari Tim Penguji Ujian Tertutup Saudara Rizal Akbar Hutagalung., dinyatakan LULUS dengan predikat CUMLAUDE dan menjadi lulusan Program Doktor Manajemen Sumberdaya Perairan FPIK Universitas Diponegoro ke-195. Promovendus menempuh Pendidikan Sarjana di Program Studi Ilmu Perikanan, Universitas Hang Tuah Surabaya lulus pada tahun 2010, Pendidikan S-2 diselesaikan pada tahun 2015 Program Studi Budidaya Perairan, Universitas Brawijaya, selanjutnya diterima di program Doktor Manajemen Sumber daya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro pada tahun 2021 dengan Beasiswa Pendidikan Indonesia. Saat ini Promovendus merupakan dosen pada Program Studi Akuakultur Politeknik Negeri Pontianak.

Selamat dan sukses atas gelar barunya Dr. Rizal Akbar! Terus berkarya dalam perkembangan ilmu pengetahuan, mencerdaskan generasi penerus, dan memajukan kesejahteraan masyarakat. Jaga selalu nama baik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan serta almamater tercinta Universitas Diponegoro.